TabloidAnda.Com, Jkarta - Panitia
Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) akan memfokuskan tiga kegiatan
persiapan pelaksanaan pesta olahraga multicabang itu mulai Januari tahun depan.
"Sejumlah kegiatan penting harus kami siapkan pada 2018,
antara lain layanan pertandingan, upacara pembukaan-penutupan, dan pengikatan
arena pertandingan," kata Ketua Inasgoc Erick Thohir dalam Laporan
Perkembangan Penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta seperti dinukil dari Antara, Selasa
(12/12/2017).
Perwakilan Dewan Olimpiade Asia
(OCA), menurut Erick, akan melaksanakan pertemuan mingguan dengan pengurus
cabang-cabang olahraga. Ini guna mengantisipasi persoalan yang mungkin muncul
saat penyelenggaraan pertandingan Asian Games.
"Pengurus cabang olahraga juga akan bertanggung jawab
ketika ada hal-hal yang kurang dalam pelaksanaan pertandingan nantinya karena
saat ini sudah ada pertemuan rutin dengan perwakilan OCA," ujar Erick.
Inasgoc, lanjut Erick, juga akan menggelar pertemuan dwi
mingguan mulai Januari 2018 terkait persiapan upacara pembukaan dan penutupan
Asian Games. "Kami sudah punya konsep serta rencana kegiatan dan sudah
disetujui dalam rapat kabinet di Istana Bogor. Tapi, upacara
pembukaan-penutupan itu akan diumumkan nanti oleh Presiden," paparnya.
Anggaran
Inasgoc
memperkirakan anggaran untuk pembukaan dan penutupan Asian Games ke-18 mencapai
US$ 40-50 juta atau separuh dari anggaran upacara pembukaan dan penutupan
Olimpiade Rio 2016.
Sekretaris Jenderal Inasgoc
Eris Herryanto mengatakan sejumlah kontrak pengikatan arena pertandingan sudah
dilakukan, antara lain untuk penyediaan Pusat Penyiaran Internasional (IBC) dan
Media Center dengan membayar uang muka kepada pengelola Jakarta Convention
Center (JCC) Senayan.
"Kami harus melakukan pengikatan pesanan agar arena-arena
yang akan kami pakai tidak disewakan kepada pihak lain," kata Eris tentang
pemesanan arena Jakarta International Expo Kemayoran dan sejumlah hotel di
sekitar kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta.
Visa
Selain
tiga hal itu, Inasgoc juga masih berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri
terkait pengurus visa yang terintegrasi dengan akreditasi Asian Games 2018.
"China
sebagai negara tertutup saja memberlakukan sistem terpadu bagi setiap peserta.
Tentu, kami mengharapkan pengurusan visa sebagaimana kebiasaan penyelenggaraan
kejuaraan internasional di negara lain," imbuh Erick Thohir.